- Melihat Perempuan- perempuan Tangguh Pulau Kolorai
- 55 Pulau Kecil Digempur Tambang dan Sawit Tak Dibahas Capres
- Kala Pantai Kota Ternate Nyaris Habis karena Reklamasi
- Menelisik Implementasi Kota Jasa berbasis Agro-marine Kota Tidore Kepulauan
- Anak Muda Ternate akan Dapat Ilmu Gratis Soal Medsos
- Melihat Festival Kalaodi, dan Pekan Lingkungan Hidup P3K
- Ini Rencana Pesta Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Malut
- Empat Lembaga Bongkar Bobrok PT Korido di Gane
- Ini Win- win Solution Konflik Tenurial TNAL dengan Warga Adat Kobe
- Di Mare akan Dikembangkan Jambu Mente
Dua Kapal Besi Mulai Layari Jailolo
Berita Populer
- Empat Pelaku Spesialis Pencuri Barang Elektronik Diciduk Polisi
- Pulau Obi yang Kaya Kini “Telah Ludes”
- Survei Kecil Kondisi Listrik Pulau-pulau di Maluku Utara
- Riwayat Dusun Raja Suku Tobelo Dalam
- “Sultan Tidore, Morotai dan Jokowi.”
Berita Terkait
Keinginan masyarakat Halmahera Barat agar ada transportasi laut yang memadai melayani rute Jailolo - Ternate akhirnya terwujud. Saat ini dua kapal besar besi telah resmi melayari rute Jailolo - Ternate (PP). Pelayaran pertama dilaksanakan Jumat (6/1)
Kapal ini mengawali pelayaran dari Jailolo diawali dengan ceremony peresmian di pelabuhan rakyat Jailolo oleh Gubernur Malut KH Abdul Gani Kasuba, Walikota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim, bupati Halbar Danny Missy, wakil Bupati Halbar Ahmad Zakir Mando serta unsur muspida kabupaten Halbar. Setelah diresmikan Gubernur, pelayaran perdana Kapal KM Aksar Saputra 06 menuju Ternate, selain masyarakat. Para pejabat seperti Gubernur KH Abdul Gani Kasuba, Bupati Halbar Danny Missy serta sekretaris kabupaten (Sekkab) Halbar juga ikut berlayar. Pelayaran itu ditempuh kurang lebih 1 jam 20 menit tiba di pelabuhan Dufa Dufa.
Gubernur menegaskan, seluruh transportasi laut wajib melengkapi peralatan keselamatan nya karena itu standar pelayaran .
Bupati Halbar Danny Missy dalam sambutannya mengatakan, peristiwa kecelakaan yang berulangkali meninggalkan duka mendalam. Tenggelamnya KM Karamando dan terbakarnya speed boat Bintang Fajar menjadi catatan sangat penting. “Karena itu kami mengambil langkah membenahi transportasi Halbar sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan normal "Kedatangan kedua kapal ini jangan lagi di politisir karena ini kebutuhan masyarakat, buktinya dengan cuaca buruk dan tidak ada transportasi memadai maka selama dua minggu hasil pertanian Halbar tidak dapat dibawa keluar kedua kapal ini menjadi solusi kebutuhan masyarakat Halbar,"ujarnya.(MP)
